Sunday, November 25, 2012

Djuminten oh Djuminten

Lagi lagi dari grup BBM saya dapat cerita humor ini, dan sudah saya edit di sana sini, agar bisa di nikmati oleh seluruh Bangsa Indonesia ... he he, kalau ada kesamaan nama dan tempat kejadian perkara mohon maaf, ini hanya bercanda.

Pagi pagi sekali, Paidi dengan semangad 45 naik sepeda motor mencari rumah Djuminten, kenalan barunya di facebook. Merasa tersesat, Paidi kemudian membuka akun facebook dan mengirim pesan lewat inbox ke akun facebook Djuminten.
Paidi,                          "Halo sayang Djum .... Aku sudah sampai daerahmu nih, masuk gang yang mana ya?"
Djuminten,                  "Yang ada gapuranya, trus sampeyan lurus kira kira 25 meter ada rumah tingkat rumah mewah, warna biru, mobilnya banyak ..."
Paidi,                          "Siap ... aku sudah sampai situ nih, rumahmu ini Djum?"
Djuminten,                  "Bukan mas, sampeyan belok kanan kira kira 10 meter ada lapangan badminton ...lha sebelah lapangan itu ..."
Paidi,                          "Rumahmu itu Djum?"
Djuminten,                  "Itu rumahnya tukang jahit mas ...lurus saja, nanti setelah jembatan ada rumah dengan tulisan ISI ULANG PULSA .. lha itu .."
Paidi,                          "Pasti itu rumahmu kan???"
Djuminten,                  "Itu namanya counter mas, he he, sampeyan belok kanan saja, nanti ketemu kuburan, lha depan kuburan itu ..."
Paidi ( mulai marah ),   "Rumahmu Djum?"
Djuminten,                   "Itu gerbang kuburan masssss, sampeyan jangan masuk, sampeyan belok kiri saja  sampai ada peternakan ayam yang besar ..."
Paidi ( betul betul marah ),"Arrgggghhhh .... itu rumahmu?"
Djuminten,                   "Aku bukan ayam massss, itu masih lurus, nanti ketemu hutan, itu ..."
Paidi,                           "ITU RUMAHMU DJUM???"
Djuminten,                   "Aku bukan monyet masssssss ....sampeyan lewat hutan lurussss, nanti ketemu  masjid, nah sebelahan sama masjid itu .."
Paidi ( emosi ),             "KALAU SEKALI INI NGOMONG BUKAN RUMAHMU, TAK SANTET  KAMU DJUM!!!!"
Djuminten,                   "Xixixixixi ... iya itu rumahku mas, udah ketemu belum?"
Paidi ( lega ),               "Iya, aku sudah di depan rumahmu, asem kamu sayang Djum, bikin aku capek saja,  awas kalau ketemu tak cubitin kamu."
Djuminten,                   "Ya udah, masuk saja, ada simbok kok,"
Paidi,                           "Loh, kok malah simbok yang suruh nemuin aku? lha kamu kemana Djum?"
Djuminten,                   "Aku..... aku .....anu mas ...
.
.
.
aku udah lama di Hongkong jadi TKW mas,"

Paidi is crying on the floor .... garuk garuk aspallll .... Noooooooooooooo

SEKIAN



Friday, November 23, 2012

Menyentuh kabut di kaki Gunung Ciremai

      Beberapa hari yang lalu, tepatnya Hari Sabtu, 10 Nopember 2012, saya bersama rombongan menghadiri pernikahan saudara sepupu dari pihak istri saya di Majalengka Jawa Barat. Informasi pertama dari pihak keluarga bahwa kemungkinan bus yang kami sewa tidak bisa sampai ke lokasi karena memang berada di dataran tinggi dengan medan yang tidak memungkinkan bus besar lewat. Pada hari H, dengan menggunakan jasa Bus Pariwisata Sargede, sekitar pukul 07.00 wib di mulailah perjalanan menuju ke Majalengka Jawa Barat. Seperti biasa, peserta ibu ibu pastilah yang paling heboh dalam mempersiapkan segalanya, mulai dari dandanan, barang bawaan hingga persiapan detil lainnya, termasuk PPPK dan kantong kresek yang di persiapkan apabila ada peserta yang terpaksa harus muntah he he. Seperti biasa di awal perjalanan, semua peserta tampak berwajah ceria, penuh canda, tuan rumah dan mempelai yang ikut rombongan bus juga nampak sumringah, maklum mau mempersunting gadis Majalengka.

Suasana di dalam bus
          Istirahat pertama selain mengisi bahan bakar untuk bus, juga membuang bahan bakar bagi penumpang alias ke toilet, dan membeli beberapa makanan kecil untuk bahan bakar perut di minimarket yang ada di seputaran pom di daerah Gombong. Cuss ..... setelah selesai kendaraan kembali membelah jalur selatan Jawa. Istirahat kedua, Sholat Dhuhur dan Ashar kembali bus berhenti di daerah Bumiayu, sholat berjamaah dan istirahat sebentar sembari antri menggunakan jasa toilet yang ada di lingkup masjid, merokok bagi perokok yang sudah tersiksa ( mulut terasa pahit katanya, he he ) selama berjam jam di dalam bus, yang memang tidak di lengkapi smoking area. Selesai istirahat, perjalanan pun di lanjutkan kembali. Lunch box time : )
         Sekitar jam 15.00 bus sudah merayap di atas jalan tol Cirebon. Lumayan lengang, tapi begitu melihat tarif yang harus di bayar .... beughhhhh Rp 21.500 untuk satu ruas jalur tol, mungkin karena sesuai dengan kondisi dan situasi jalan tol nya. Tapi semua terbayar dengan dua kata ... arus lancar .... Penumpang sudah terlihat kuyu, semrawut, banyak gincu yang mulai pudar wkwkwkwk, minyak wangi yang berubah aroma, kaki yang mulai menggelembung karena darah menumpuk di sana.

Exit tol

Exit tol Cirebon menjadi pertanda bahwa dengan estimasi sekitar 1 jam lagi kami akan segera sampai di daerah tujuan Majalengka. Wajah kembali sumringah, sisir sudah mulai di siapkan, mengatur dandanan yang acakadut. Tiba tiba saya tertegun oleh satu pemandangan di luar sana .... warung Empal Gentong .... oooohhhhhhh .... ini Cirebon men .... tapi tidak mampir karena itu tidak masuk dalam itenenary perjalanan dan jelas bukan prioritas sama sekali. Empal gentong pun berlalu. Hiks hiks.
         Sekitar jam 17.00 tibalah kami di Balaidesa Singawada, Rajagaluh, Majalengka ( maaf kalau salah, karena waktu itu tidak sempat mencatat lengkap alamatnya, tapi menurut informasi calon mempelai, itulah nama tempat kami transit bus ). Segera kami di sambut dengan 2 kendaraan berupa truk dengan bak terbuka, karena memang tempat tujuan akhir kami tidak bisa di capai dengan bus. Masih dengan muka berseri seri kami serombongan naik truk, yang wanita campur dengan wanita, yang laki laki campur dengan laki laki. Rombongan wanita lebih dulu jalan, karena truk rombongan laki laki masih mempersiapkan segala macam barang bawaan yang harus di bawa ke atas. Trukpun mulai berjalan, dengan cekatan, pengemudi membawa truknya melewati pemukiman padat dengan kontur tanah yang segera menanjak tinggi. Bayangan perjalanan santai yang ada di benak segera berubah menjadi cemas, ketika truk masih melaju dengan kecepatan sedang melewati jalan yang tidak bisa di sebut lebar, dengan kanan kiri pemandangan hutan dan jurang jurang dangkal, ketika melihat ke arah atas bukit yang tinggi, calon pengantin laki laki bilang “Sudah dekat, itu di sana”, sambil menunjuk ke arah atas. Hah? Itu bukan dekat menurut saya, tapi jauh, plus jalur berkelok yang sempit dan dingin mulai menusuk tulang, dan lupa membawa jaket, lengkap sudah. 20 menit berlalu belum juga tampak perjalanan akan berakhir, sudah ada yang mulai mabuk darat, mungkin karena guncangan, pucat pasi, berpegangan pada sisi samping bak truk. Kasihan.

Ibu ibu bersiap naik truk

Hasil jepretan dengan hp pada medan yang bergoyang, pusing kan?
         Satu hal yang saya sesalkan adalah saya tidak membawa serta kamera butut saya untuk mengabadikan pemandangan indah di sisi kanan kiri jalan, sehingga hanya dengan modal telepon seluler dengan daya tangkap menyedihkan karena pencahayaan yang kurang, dan signal SOS merah karena tidak ada BTS saya mengabadikan setiap moment yang ada. Hutan Pinus ..... another beautiful scenery and i lost it. Wew!!! oke deh, tidak apa apa, semoga besok waktu perjalanan pulang saya bisa meng capture nya. Truk tiba di tempat tujuan di iringi nafas lega penumpang dan bunyi adzan Magrib pun berkumandang, Alhamdulillah, inilah Malarhayu, Bantaragung, Sindangwangi, Majalengka, yang katanya desa tertinggi di kaki bukit Gunung Ciremai. Tempat kami akan menghabiskan waktu satu hari ke depan. Setelah istirahat sejenak, kami pun segera bergantian menuju ke tempat air untuk selain membersihkan badan dan keperluan ke belakang juga mempersiapkan diri Sholat Magrib, dan brrrrrrr ..... cessssssss ..... ampuuuunnnnnn, airnya sedingin es. Bayangan mandi yang segar untuk memulihkan stamina pun segera sirna, cukup membersihkan badan yang tampak saja he he.  
        Acara seserahan berlangsung khidmat setelah Sholat Isya', di sambung dengan acara makan malam yang tak kalah nikmatnya, di tengah hawa gunung yang dingin, menikmati hangatnya teh tawar ( selama di sana kami tidak di suguhi teh manis ) dan semangkuk sup, serta menu utama nasi dan olahan daging, cukup untuk bekal ber hibernasi di temani suara jengkerik yang bersahut sahutan, serta suara berbagai hewan malam di kegelapan pepohonan hutan pinggir kampung. Alhamdlillah saya di pinjami jaket oleh sepupu saya yang kebetulan bertiga tapi membawa jaket 4, ah, kalau sudah rezeki takkan kemana.  
          Terbangun subuh, bersiap menghadapi dinginnya air gunung yang lebih dingin dari kemarin sore, mandi pagi yang ooouuuuuaaahhhhhh duingiiinnnnnnnn, jantung serasa berhenti berdetak ketika segayung air di siramkan ke tubuh, tapi lumayan mengusir dingin setelah selesai mandi. Sambil menunggu mentari muncul, ngobrol dengan penduduk lokal kerabat mempelai wanita, di suguhi air putih panas dan papaes ( makanan khas katanya ), terbuat dari tepung beras kalau tidak salah, di bungkus daun pisang dan di kukus, namun agak hambar menurut saya, sehingga perlu di temani emping melinjo juga, he he, sehingga terasa lebih nikmat. Ada juga tape ketan yang di bungkus daun jambu, di taruh di dalam toples, kemudian di siram kuah, namun karena saya kurang suka jadi tidak ikut mencicipi.
anakku in action, Latar belakang adalah hutan
ini dia si empunya blog, dg latar belakang sumber mata air yang melimpah, catat ...ini adalah di desa teratas Gunung Ciremai, katanya ...
          Setelah makan pagi, menunggu jam akad nikah yang di jadwalkan jam 10 pagi tiba, tuan rumah sudah beberapa hari menyewa hiburan CBR Entertainment, yaitu Qasidah dangdut Al-Mujahirin pimpinanan Kang Kusnadi dari Cimerang Payung Rajagaluh Majalengka, yang lumayan menghibur dengan 3 penyanyi top nya, cewek cewek dengan dandannan khas, uhuy. Di buka dengan lagu “secangkir kopi” yang di populerkan oleh siapa saya tidak tahu, kemudian “buaya buntung” by Inul Daratista, namun tidak memakai goyang ngebor he he. Di susul kemudian dengan beberapa buah lagu yang sering saya tidak tahu artinya karena memakai bahasa Sunda. Suara musiknya benar benar menggedor gedor jantung, hingga terasa mau copot. Jam 10.00 petugas KUA sudah siap di tempat, acara dangdut an di pending sementara, tempat ijab qobul, mempelai pria dan wanita disiapkan, dengan mahar seperangkat perhiasan dan uang sejumlah Rp 111,112,- yang di sesuaikan dengan tanggal, bulan dan tahun pada saat itu. Isak tangis terdengar dari mempelai wanita dan orang tua kedua mempelai, entah itu karena bahagia, sedih, senang atau apa saya tidak tahu, yang pasti semua rasa campur aduk seperti nano nano pastinya.
Di goyang mang!!! haseeekkkkkk
          Acara akad nikah lancar, sekarang tiba saatnya ............... saweran!!!!, saya baru lihat yang kayak gini pertama kali, ada seorang wanita yang menyanyi lagu sunda di depan pintu rumah, sementara kedua mempelai duduk di depan rumah, saya gak tahu artinya sama sekali, yang pasti mungkin doa doa untuk keselamatan dan kebahagiaan kedua mempelai, mungkin lho ya, di susul dengan beberapa kerabat memberi uang atau amplop di letakkan di wadah yang sudah di sediakan, kemudian dari dalam rumah, keluarga mempelai keluar sambil membawa wadah berisi beras dan uang receh, kemudian sementara acara saweran masih berlangsung, beras dan uang receh di sebar ke arah tamu di sambut dengan gegap gempita saling berebut, saya kebetulan tidak bertanya ada filosophi apa di balik acara tersebut, yang pasti kepala beradu tangan dan siku sudah jamak terjadi, termasuk saya yang mengambil gambar, siku saya mengenai seorang ibu ibu sepuh, aduhhhh maaf ibu ya, gak sengaja.  
          Acara selesai, persiapan pulang kembali ke Bantul sehabis sholat Dhuhur, setelah semua beres tinggal menunggu truk yang akan mengangkut kami turun, namun nasib berkata lain, angkutan yang tersedia cuman 1 buah truk dan 1 buah pick up yang jelas tidak cukup untuk kami semua, sehingga harus menunggu truk pertama balik lagi, dan nasib kurang beruntung masih terjadi lagi, ketika sudah berjam jam kami menunggu, akhirnya kami turun bersamaan dengan rombongan lain yang semua berbahasa sunda, ibu ibu, gandeeeeennngggg ( ramai dalam bahasa sunda ). Tapi tidak apa apalah yang penting lancar. Perjalanan turun yang mendebarkan kembali kami lewati, namun kali ini tidak tahu kenapa, kami melewati jalur yang berbeda dengan jalur waktu berangkat, mungkin yang bermukim di Majalengka tahu, kami melewati Waduk Sindangpanon, yang sepertinya sering di pakai dan memang tempatnya enak untuk sekedar duduk duduk menikmati pemandangan. Setelah berputar putar sampailah kami di bawah menjelang waktu sholat Ashar habis. Legaaa. Saatnya pulangggg.
         Bus keluar dari wilayah Majalengka sekitar 45 menit kemudian, masuk ke Kota Cirebon, sehabis waktu magrib tiba, kami sudah masuk tol. Lancar, kemudian berhenti di rest area sekitar pintu masuk tol Ciperna, wuzzzzz, begitu keluar dari bus, hawa panas dan kering serta angin kencang langsung terasa. Tapi semua terobati dengan adanya masjid dan toilet yang bersih dan nyaman. Selesai kami langsung meneruskan perjalanan pulang, setelah sebelumnya bagi bagi dinner box, bekal dari Majalengka. Pagi sekitar jam 02.00 bus tiba kembali di Bantul dengan selamat. Alhamdulillah.


Tuesday, October 16, 2012

Kisah Pemuda di Gerbong Kereta

Cerita ini saya copy paste dari grub bbm yang masuk ke telepon genggam saya pagi ini, tidak bermaksud apa apa, sekedar sebagai bahan renungan agar kita senantiasa selalu bisa mengambil satu hikmah dari satu dua peristiwa yang terjadi di sekitar kita.

Di sebuah gerbong kereta api yang penuh, seorang pemuda berusia kira kira 24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela. Ia begitu takjub melihat pemandangan sekitarnya. Dengan girang, ia berteriak dan berkata kepada ayahnya
"Ayah, coba lihat, pohon pohon itu, mereka berjalan menyusul kita".

Sang ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagia mendengar celoteh putranya itu.

Syahdan, di samping pemuda itu ada sepasang suami istri yang mengamati tingkah pemuda yang kekanak kanakan itu. Mereka berdua merasa sangat risih. Kereta terus berlalu, tidak lama pemuda itu kembali berteriak
"Ayah, lihat itu, itu awan kan?, lihat, mereka ikut berjalan bersama kita juga".

Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.

Dua orang suami istri di samping pemuda itu tidak mampu menahan diri, akhirnya mereka berkata kepada ayah pemuda itu
"Kenapa anda tidak membawa anak anda ini ke dokter jiwa?"

Sejenak, ayah pemuda itu terdiam, lalu ia menjawab
"Kami baru saja kembali dari rumah sakit, anakku ini menderita kebutaan sejak lahir, kemarin dulu ia baru di operasi, dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan mata kepalanya".

Hening ..........................
Pasangan suami istri itu terdiam seribu bahasa.



Sunday, October 14, 2012

Empal Gentong


     Terkadang kita seperti mengalami dejavu, di mana kita bertemu dengan atau mengalami satu keadaan di mana kita merasa seperti pernah mengalami sebelumnya, tapi yang saya tulis di sini bukan dejavu ( yang memang kadang kadang terasa mampir di pikiran ), tapi adalah tentang bagaimana satu kejadian atau hal yang kita bayangkan pada hari ini kemudian pada hari hari berikutnya menjadi satu kenyataan.

     Teman bermain saya di kampung ketika masih kecil, sebut saja namanya Mas Tri ( kemarin baru saja telpon, saya kasih kabar kalau mungkin saja saya mau ke Cirebon, eh dianya malah ke Bojonegoro karena satu pekerjaan ), dia jauh jauh merantau ke Kota Tangerang Alhamdulillah mendapat jodoh gadis asal Cirebon. Kemudian Teman satu kelas saya waktu SMA, sebut saja namanya Mbak Wiwik ( nah ini dia tumpuan saya nanti kalau satu saat ke Cirebon, he he ) karena jasa Mark Zukerberg lewat facebook nya, kami ketemu setelah 17 tahun, waks sudah tua benar ternyata kami, dan ..... dia tinggal di Cirebon. Lewat obrolan obrolan kami, terpampanglah satu dua cerita mengenai Nasi Jamblang dan Empal Gentong, Nah ini dia!!!, tadinya yang ada dalam pikiran saya tentang si empal gentong ini adalah selalu tentang dendeng daging, makanya karena penasaran saya ingin sekali di kirimin barang setengah kilo empal gentong, tapi ternyata oh ternyata setelah berdebat tentang bagaimana mereka harus mengirim makanan tersebut yang saya kira mudah, baru tahu saya ternyata ini adalah sejenis masakan berkuah, nah loh, baru ngeh saya. Jadi batal deh menikmati sedapnya si empal gentong ini.

     Tapi, satu hari di tanggal 12 June 2012, di pesta pernikahan teman kantor saya ( Halo Mas Hendi, he he ), yang di adakan di satu gedung di dekat Pabrik Gula Madukismo, setelah melewati satu persatu gubug makanan yang di sediakan yang punya hajat , jedarrrr ...... terlihatlah oleh saya satu masakan dengan judul Empal Gentong, Oh my God, rasanya bagai ketiban durian, tapi tetap lebih enak ke gratisan Empal Gentong, ha ha ha. Maka tanpa pikir panjang lagi langsung saya ambil seporsi Empal Gentong, sesendok dua sendok, mmmmmm rasanya memang mantab!!!. Tapi tetep satu saat harus ke Cirebon buat menikmati si empal gentong yang asli sana, semoga di beri rizki, Amin.

Gubug Empal Gentong itu

     Nasib mujur ternyata masih menghampiri saya, satu hari lagi enak enaknya nge tweet pakai akun @budi_sargede tentang empal gentong, yang punya akun empal gentong muncul @empalgentongCRB ( he he he, halo mbak/ mas admin ) what a lucky I am.

     Nah bagi anda yang penasaran dengan si empal gentong ini, saya sertakan juga resep masaknya yang terus terang saya ambil ( copy paste ) dari http://food.detik.com/read/2012/06/02/120158/1931040/360/resep-daging-empal-gentong
tapi mungkin tidak se original yang ada di Cirebon, kan namanya empal gentong, kemungkinan pakai gentong juga kan? He he, silahkan di simak

Bahan:
500 g daging sapi sandung lamur
500 g jeron sapi (babat, paru, usus)
2 sdm minyak sayur
1 batang serai, memarkan
1 lembar daun salam
3 butir cengkih
500 ml santan segar
Haluskan:
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
1/2 sdt merica butiran
2 cm kunyit
1/2 cm jahe
2 sdt garam
Pelengkap:
Cabai merah bubuk
Daun kucai, iris kasar
Bawang merah goreng

Cara membuat:

Rebus daging sapi dan jeroan secara terpisah hingga empuk. Tiriskan, potong-potong daging sapi dan jeron kecil dan tipis. Sisihkan kaldu daging.
Tumis bumbu halus hingga wangi.
Tambahkan serai, daun salam, cengkih, aduk rata hingga wangi.
Angkat, taruh di panci, beri kaldu daging sapi dan santan, didihkan.
Masukkan potongan daging dan jeroan. Masak dengan api kecil hingga mendidih dan meresap.
Angkat. Sajikan panas dengan Pelengkapnya.

Untuk 6 orang

selamat mencoba dan merasakan nikmatnya empal gentong.

Wednesday, October 10, 2012

Lost In Bali Part II

Antonio Blanco Museum Ubud

Bali Bird Park Singapadu Gianyar

Bali Zoo, Sukawati Gianyar

Tempat belanja oleh oleh murah meriah ..... langganan kami sejak dulu

Kerobokan

Lost In Bali Part I

       Beberapa hari yang lalu saya ikut dengan armada bus tempat saya mencari nafkah selama ini dengan tujuan semula Ziarah Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Suramadu, Bangkalan kemudian menyeberang ke Pulau Bali. Bermula dari pembicaraan saya dengan tamu yang menginginkan tujuan tersebut memakai armada kami, dan kebetulan saya juga ada beberapa obyek yang belum pernah saya kunjungi jadilah saya pengen ikut dalam rombongan. Semula panitia bilang tidak bisa karena dari kuota 3 armada bus yang di pakai sudah full di pesan, jadilah saya tidak jadi ikut, tapi selang beberapa hari kemudian saya di telepon pihak panitia bahwasanya ada kursi kosong yang bisa saya tempati gratis. Gayung pun bersambut, jadilah saya berencana ikut dalam rombongan ziarah tersebut.

Armada siap di tempat penjemputan
     Hari H, Jum'at 28 September selepas Sholat Jum'at, armada kami sudah siap meluncur ke tempat penjemputan di seputaran Jetis Bantul, satu persatu peserta ziarah berdatangan, ada sebagian yang di jemput dengan bus kecil menuju tempat berkumpul, akhirnya sebelum Sholat Ashar semua peserta sudah lengkap, kami Sholat Ashar dahulu, baru kemudian naik ke bus masing masing, mulai deg deg an karena sepertinya ada peserta yang tidak mendapat jatah tempat duduk, alias kelebihan muatan, kok bisa? Saya juga tidak tahu, tapi sepertinya pihak panitia menghitung jumlah kursi semua untuk peserta, tidak termasuk panitia, nah loh.
     Akhirnya hal yang saya tidak inginkan pun benar benar terjadi, saya harus duduk boncengan ( berdua satu kursi ) dengan panitia, huft, tidak terbayang apabila hal ini nanti terjadi selama perjalanan yang kira kira 4 hari pulang pergi. Sekitar jam 16.00 wib bus mulai berjalan meninggalkan wilayah Jetis Bantul, dan kembali terkejut saya ketika panitia mengumumkan bahwa tujuan ziarah kali ini akan di mulai langsung dari Pulau Bali terlebih dahulu baru kemudian menuju ke obyek ziarah di Jawa Timur, waduh, padahal berangkat sudah sore begini, mau sampai di Pulau Bali jam berapa? batin saya. Tapi baiklah, berhubung panitia maunya seperti itu, we'll see saja. Sempat terbersit keinginan untuk membatalkan diri saya saja alias ndak jadi ikut rombongan, tapi sudah kepalang basah, ibarat sudah terkena air, mandi sekalian. Hehe.
     Makan malam pertama di RM Nurul Huda Sragen, sekaligus Sholat Magrib dan Isya', sayapun berinisiatif untuk pindah armada yang lain, semoga lebih beruntung, tapi oh tapi, ternyata oh ternyata, di bus inipun, nasibnya tidak kalah mengharukan, semua kursi juga sudah terisi. Dan lebih parah lagi adalah, saya harus duduk di tangga pintu belakang, what a pity i am. Hiks hiks, rasanya mau turun saja tapi benar benar sudah kepalang basah. Terusin saja sampai basah kuyup. Heu heu. Terkantuk kantuk sepanjang perjalanan, kepala terbentur kursi adalah bukan hal aneh lagi, anda kasihan sama saya? Ndak usahhh, biasa saja kok. He he.
      Akhirnya tiba juga di Pasuruan sekitar jam 05 wib pagi kurang dikit untuk Sholat Subuh bersama, meski sudah di ingatkan untuk tidak berlama lama di setiap tempat transit mengingat waktu yang semakin mengejar, tapi panggilan alam mengalahkan segalanya, apalagi ibu ibu, begitu ketemu air dan terasa gerah, langsung deh mandi, he he. Segerrrr, walaupun di pelototin hampir semua teman seperjalanan, cuek sajah. Hadeh. Siap siap melanjutkan perjalanan, ada yang sudah seger, ada yang bawa teh manis panas, ada yang bawa kacang rebus, ada yang masih tetep kucel, termasuk saya. Dan perjalanan pun di lanjutkan. Hingga perut crew bus tidak bisa mentolelir lapar lagi alias keroncongan, rombongan pun berhenti di RM Putra Jawa Timur Besuki, Situbondo.

RM Putra Jawa Timur Besuki
     Alhamdulillah bisa nge charge hp yang udah kelap kelip cenat cenut minta di isi batrei nya. Sekalian makan pagi mengisi perut dengan menu yang enak gak enak harus enak, daripada lapar?. Makan pagi selesai, sebagian besar peserta sudah seger karena habis menyentuh air, perjalanan kita lanjutkan. Cuss Ketapang Banyuwangi. Perjalanan yang biasanya bisa di kebut pada malam hari, kali ini tidak bisa, karena sudah banyak aktifitas warga yang di lakukan di jalan, di tambah lalu lalang anak sekolah, sehingga estimasi perjalanan menjadi molor tak terkendali. Hingga jam 13.00 wib siang kami baru masuk ke Pelabuhan Ketapang, suasana sangat terik, di tingkahi suara suara pedagang yang menawarkan dagangan mereka, akupun mengambil 1 botol pulpy orange yang harganya tidak tanggung tanggung 10 ribu rupiah, tapi lumayan buat menghilangkan dahaga selama berlayar menuju Gilimanuk yang memakan waktu sekitar setengah jam lancar ini.
Landing di Gilimanuk
    Alhamdulillah mendarat dengan lancar di Gilimanuk sekitar jam 14.00 wita, rombongan langsung cuss melanjutkan perjalanan tanpa istirahat, sepanjang perjalanan pemandangan langsung berubah, dari yang tadinya di tanah Jawa, menjadi pemandangan di Pulau Bali yang indah penuh dengan pepohonan Kelapa dan hamparan terasering padi yang meliuk liuk, rumah rumah khas Bali yang masih banyak terdapat lumbung padi atau jineng mas di tiap tiap rumah di sepanjang perjalanan Kabupaten Jembrana. Perjalanan sedikit terusik dengan sedikit insiden yaitu panitia yang baru pertama kali mengadakan ziarah ke Pulau Bali salah informasi tentang catering yang di pesan sehingga crew bus masuk ke rumah makan yang salah, yang kebetulan bernama sama. Tapi tidak apa apa, malah bisa menjadi referensi untuk jadwal rombongan berikutnya apabila menginginkan wisata dengan tujuan Pulau Bali. Hingga pukul 18.00 wita rombongan baru bertemu dengan catering yang di pesan di Tabanan, rombongan yang sebagian besar sudah lapar pun langsung menyerbu nasi box yang di sediakan oleh panitia. Nyam nyam .... lega melihat penumpang yang berangsur cerah wajahnya sehabis manyantap hidangan. Dan karena sudah malam, guide yang di pesan panitia pun mengarahkan acara ziarah ke Seseh di Mengwi Badung. Sekitar jam 20.00 wita malam tiba di tempat, dengan latar belakang debur ombak Pantai Seseh di malam hari, acara ziarah pun berlangsung khidmat.
      Selesai dari Pantai Seseh, acara di arahkan oleh guide menuju ke tempat penjualan oleh oleh di seputaran jl Gatot Subroto bagian barat, di Denpasar .... nah! Di sinilah keputusan saya untuk memisahkan diri dari rombongan wisata ziarah untuk meng explore Pulau Bali sendiri, terutama ke obyek obyek wisata yang belum pernah saya kunjungi, sekalian juga untuk referensi apabila ada tamu yang menghendaki obyek wisata tersebut. Tengak tengok hotel buat bermalam, eh nasib baik langsung berpihak pada saya, cuma berjarak sekitar 20 meter ada sebuah hotel yang lumayan, langsung check in dah, selamat jalan rombongan menuju Negara dan obyek wisata ziarah lainnya di Jawa Timur. Zzzzzzzzz nyenyak bener tidur di kasur, hilang sudah penat seharian kemarin.
       Keesokan harinya, makan pagi di hotel cuman di kasih telor rebus, teh, kopi dan kue, masih lah terasa lapar perut ini, cari makanan yang halal, dapatnya .... tet tot .... mie rebus yang di jual deket hotel, lumayan banget buat mengusir lapar, kemudian dengan di antar petugas hotel, mulailah berkeliling mencari persewaan motor buat 2 hari, yang akhirnya dapat juga di Pamecutan dekat Pasar Badung, lumayan 60 ribu buat 2 hari, plus bensin sudah bisa di pakai buat puter puter, yang pertama saya cari tentulah ..... peta, karena mengandalkan apps peta di blackberry sangat tidak bersahabat. Jadi cara manual lebih oke menurut saya. Kelar beli peta di toko buku dalam swalayan di jl Hos Cokroaminoto, kembali ke hotel buat sholat dhuhur, kemudian cuss ke Pantai Kuta, pemandangan tidak biasa di tempat lain akan terasa biasa di tempat ini, tak lain dan tak bukan adalah ... bule bule dengan penutup badan seadanya ... he he he.

Kute oh Kute
     Meninggalkan Pantai Kuta yang panas karena memang siang hari, seharusnya tadi ke Kuta sore sore pas sunset, tapi gak papalah, lain waktu saja, kembali berkeliling didaerah Seminyak yang kurang lebih nuansanya sama dengan Kuta, sampai lupa watu, jam sudah hampir jam 17.00 wita, segera kembali ke hotel buat sholat ashar, selepas sholat isya cuman saya habiskan buat ngobrol ngobrol dengan petugas hotel tentang adat istiadat dan berbagai macam kebiasaan masyarakat Bali. Cari makan malam di sekitar hotel kemudian tidur. Kehidupan malam di lewatkan .... he he.
     
Hari Senin, sehabis sarapan saya langsung menggeber motor sewaan menuju ke Ubud. Melewati Pasar Seni Sukawati, melewati Batubulan tempat biasa di adakan pentas barong, melewati kawasan kerajinan perak Celuk, yang mungkin karena masih pagi jadi masih banyak toko yang tutup. Tak lupa sebelumnya mampir di Tegal Alang, tempat banyak di jual aneka kerajinan hiasan dari kaca, balik lagi ke selatan, ke Ubud, foto foto Neka Museum, Antonio Blanco Museum ( tapi tidak masuk, karena waktunya mepet ) dan mampir warnet sebentar buat ngeprint tiket pulang nanti malam, balik lagi ke selatan, mampir sebentar di toko oleh oleh sekedar beli sedikit oleh oleh khas Bali, lalu ke kantor Bali Zoo di Sukawati Kab Gianyar, minta brosur dan kontrak untuk travel, kemudian ke Bali Bird Park Singapadu Batubulan Kab Gianyar, ngobrol dengan marketing. Minta brosur dan kontrak, langsung pamit pulang, karena mau check out hotel.

Sukawati dari arah utara
Ubud

      Keluar dari hotel, puter puter niatnya mengembalikan motor, tapi saya lupa nama jalan dan bahkan kemarin tidak minta nomer telepon nya, jadi cuman ingat tempatnya tanpa tau alamatnya, kesasar dah, tapi Alhamdulillah ketemu juga. Kelar urusan dengan motor telepon taxi menuju ke Ngurah Rai dengan sebelumnya mampir juga di Joger Kuta buat beli beberapa potong kaos pesanan teman teman jogja. Sholat ashar dan makan di bandara, setelah di lengkapi dengan delay sekitar setengah jam akhirnya jam 20.10 wib tiba juga kembali di yogya. Lega.


Friday, July 27, 2012

Telur dadar sayur daging sembunyi

Selamat siang,

Well, sebenarnya tulisan ini sudah saya posting di blog saya yang lain ( dabelwai.wordpress.com ) beberapa hari yang lalu, namun karena saya agak susah memahami cara kerja wordpress terus terang ( atau mungkin karena belum lama pakai wordpress ) jadi lebih baik saya posting ulang di blogspot. jadi maaf kalau ada yang terganggu ( siapa ya?, seharusnya tidak ada he he )

Bagi anda yang mempunyai putra putri mungkin sering bermasalah ketika tiba waktu bagi mereka makan. Salah satu penyebabnya mungkin adalah karena mereka tidak mau makan karena lauknya tidak mereka sukai ( walaupun menurut kita, kita sudah membuat atau memberikan lauk yang di sukai oleh mereka ). Tapi kenyataannya kita sering di buat kesal karena sudah susah susah kita menyiapkan makanan, ternyata mereka tidak mau.

Seperti kasus yang menimpa anak saya, laki laki umur 5th, dia paling tidak suka sayuran ( mungkin kebanyakan anak seperti itu ) dan tidak suka juga dengan daging, kecuali daging yang sudah di olah, misalnya kornet, nugget dsb.

Dan kebetulan saya punya satu resep yang sangat gampang di buat, dan anak saya menyukainya.

Telur dadar dayur daging sembunyi ( untuk 1 porsi )

Bahan :

1 butir telur

1 potong daging ( rebus hingga matang, potong sekecil kecilnya )

sayuran ( wortel, bayam, sawi dsb sesuai selera ) ( rebus sebentar, potong lembut )

Bumbu :

Garam secukupnya, gerus sampai halus, karena biasanya kalau campur dengan telur, garam susah cair

1/2 siung bawang merah + putih ( cincang agak kasar )

Cara memasak :

Kocok seluruh bahan sampai bercampur, goreng telur dadar dengan api kecil dan minyak tidak terlalu banyak sampai matang.

Selamat mencoba, semoga putra putri anda menyukainya

Anak saya lahap menyantapnya, dan tidak tahu kalau yang di makan adalah telur, daging ayam, dan sayur he he

Salam

Saturday, June 9, 2012

Bus Pariwisata Sargede

     Perusahaan bus pariwisata di Yogyakarta, kami melayani perjalanan wisata se Jawa Bali Lombok, Ziarah, Study tour, kunjungan.



   Selain menyewakan armada, kami juga melayani paket dengan berbagai fasilitas yang sudah kami tangani semuanya, mulai dari hotel, makan, tiket masuk obyek, penyeberangan, parkir, tol dan retribusi, penumpang tinggal menikmati perjalanan wisatanya saja 
Silahkan kontak kami di

PO Sargede
Jl. Pramuka no 1A Umbulharjo Yogyakarta

0274 372550/ 417009
0812 296 8247
PIN BB51AAF08E

Wednesday, June 6, 2012

Keajaiban Twitter


@budi_sargede

     Banyak sekali kejadian menakjubkan yang bisa kita temui ketika kita membicarakan masalah social media di internet. Walaupun sebagian mungkin kejadian negatif yang menimpa pemilik akun salah satu social media tersebut, namun lebih banyak sisi positif yang bisa di ambil hikmahnya dari penemuan tehnologi internet yang mau tidak mau harus kita hadapi setiap hari.
     Dari sekian banyak sisi positif social media yang ada, salah satunya adalah sisi positif kemanusiaan yang di gerakkan oleh elemen masyarakat yang terbebas dari unsur pemerintah dan politik. Nah salah satu social media yang saya maksud di sini adalah twitter. Selain mungkin yang terbesar orang membuka akun twitter adalah untuk pertemanan di dunia maya, anda juga akan menjumpai akun akun sosial di twitter, cobalah anda searching di twitter dengan hashtag ( # ) sedekahrombongan atau @srbergerak yang di motori oleh salah satunya mas @saptuari, seorang pengusaha dari jogja yang menangani masalah kemanusiaan langsung to the point tidak terlalu banyak persyaratan dan birokrasi ini dan itu seperti asuransi abc baik dari pemerintah maupun swasta. Tidak juga seperti iklan besar besaran dan atau iklan kartu kredit yang selalu memberi tambahan *term and condition apply dengan tulisan super kecil di bawah iklan, yang bagi konsumen gila belanja tidak akan sempat membacanya.  
     Atau juga mbak Valencia MR yang mempunyai akun @justsilly yang mempelopori berdirinya akun @Blood4lifeID yang menangani khusus masalah donor darah yang menghubungkan antara pendonor darah dan pasien yang memerlukan darah terutama pada kondisi darurat, yang sudah menolong mungkin ribuan nyawa di seluruh Indonesia. Selain itu juga memberikan informasi tempat tempat donor darah di seluruh wilayah nusantara. Mereka bekerja dengan hati nurani, bukan karena masalah material semata, sehingga sepertinya atau memang membuahkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik daripada organisasi kemanusiaan yang lain.  
     Beberapa hari belakangan ini bahkan antara yakin dan tidak yakin, ada satu kasus seorang pemuda dari Bengkulu Muhamad Jevri yang mempunyai akun twitter @in_yourlife yang karena satu kecelakaan menyebabkan kakinya harus menderita sakit selama berbulan bulan, dan kemudian gigih me mention Pak menteri Dahlan Iskan di akun @iskan_dahlan yang kemudian membuahkan hasil sehingga beberapa hari yang lalu melalui tweet si pemuda sudah langsung di respon dan segera di bawa ke rumah sakit.  

     Sebenarnya masih banyak keajaiban yeng terjadi di twitter sampai saat ini, tapi silahkan ngoprek sendiri ya, saya tidak bisa membahas satu per satu, asal jangan mem follow akun yang isinya merana tiap hari alias #galau , bisa bisa anda ikut galau nanti he he he, sampai jumpa.  



Thursday, May 24, 2012

Goa Pindul

        Sejenak kita rehat dari perhatian kita ke media cetak maupun elektronik yang gencar memberitakan tentang kecelakaan Pesawat Sukhoi Superjet 100, yang menewaskan semua penumpang termasuk awak di dalamnya. Semoga mereka di terima di sisi-Nya, dan keluarga yang di tinggalkan di beri ketabahan, dan bisa menjadi pembelajaran bagi dunia kedirgantaraan kita menuju ke arah yang lebih maju dan lebih baik. Sejenak kita lupakan juga pesta pernikahan pasangan artis Anang Ashanti yang di siarkan secara langsung oleh salah satu televisi swasta nasional kita beberapa waktu yang lalu. Mari kita berwisata ke Gunungkidul. Mungkin anda semua sudah sangat hafal dengan obyek wisata pantai yang sudah terkenal indahnya di wilayah pantai selatan Wonosari ini, ya, sebut saja salah banyaknya ( bukan cuma salah satu ) ada Pantai Sundak, Pantai Kukup, Pantai Krakal, Pantai Baron dan yang sedang hits saat ini adalah Pantai Indrayanti. Pantai berpasir putih yang tidak boleh anda lewatkan kalau anda berkunjung ke Gunungkidul. No Regret pokoknya.


        NAH!!! sekarang waktunya ke obyek wisata baru lagi yang ada di wilayah gunung kidul, tepatnya di Kecamatan Karangmojo Kelurahan Bejiharjo. Di sini ada satu obyek wisata bagi yang suka berpetualang, Desa Wisata Bejiharjo, kalau di tempat saya bekerja, kami biasa menyebut Goa Pindul, karena memang yang menjadi obyek wisata andalan di tempat ini adalah Goa Pindul, sekitar 60 km dari Kota Yogyakarta arah Wonosari yang terkenal dengan pemandangannya yang indah, stalaktit stalakmit baik yang sudah non aktif maupun yang masih aktif dapat anda temui di sana, sekitar 30 sampai 45 menit kita akan di bawa masuk ke dalam gua dan keluar melalui pintu yang berbeda, namun tentu saja dengan di dampingi pemandu, dengan naik ban karet kita di ajak menyusuri kegelapan gua, menikmati keindahan langit langit gua dan dinding dinding gua yang terbentuk dari batuan kapur bercampur air tanah. Pada sekitar mulut gua kita masih bisa menikmati pemandangan seperti biasa namun semakin ke dalam, memasuki zona gelap, di mana kondisi dalam gua benar benar gelap tanpa ada sinar matahari yang masuk, terpaksa kita harus di bantu dengan cahaya senter untuk dapat menikmati pemandangan dalam gua, namun jangan khawatir, pemandu kita sudah siap sedia dengan segala peralatan yang di perlukan.  

        Dengan kedalaman air lebih dari 5 meter anda tidak perlu khawatir karena pemandu anda di sana sudah berpengalaman di sana. Pemandangan di dalam gua juga di hiasi dengan stalaktit yang bermacam macam namanya, menurut bentuk dan bentukannya, yang saya lupa namanya karena saking kagum menikmatinya, ada pula stalaktit super besar dengan diameter 3 meter yang ujungnya masuk ke dalam air, ada juga stalaktit yang di beri nama stalaktit gong, yang apabila kita pukul akan menggema dan berbunyi seperti gong, dan jangan lupa, anda perlu membawa peralatan perekam suara dan gambar yang memadai, kalau perlu yang waterproof, sehingga tidak seperti saya yang waktu itu ke sana dengan insiden kamera digital tertinggal di rumah, alhasil cuman mengandalkan kamera hp yang 'anda tahu kualitasnya'. Sehingga di sini saya tidak dapat menyuguhkan gambar gambar yang indah. Namun di jamin anda akan terkagum kagum oleh ciptaaan Allah yang maha kuasa.  

        Di obyek wisata ini, selain dapat menikmati keindahan menyusuri Goa Pindul, anda juga dapat melakukan trekking dengan berjalan kaki, menyusuri areal persawahan, perkampungan dan hutan kayu putih dengan di dampingi juga oleh pemandu profesional yang ada di sana, anda juga dapat menikmati pemandangan air terjun yang sangat bagus untuk pengambilan gambar. Atau anda juga dapat berwisata menyusuri Sungai Oyo dengan pemandangan sekitar tebing Sungai Oyo sepanjang kurang lebih 5 km dengan menaiki ban, dan anda juga bisa menikmati atraksi terjun ke sungai, bagi yang berani. Oh ya 1 lagi informasi yang bisa saya sampaikan bagi anda yang tertarik untuk datang ke sana, apabila anda ingin menikmati malam di sana, pun sudah ada homestay yang tersedia dengan bugdet dana yang tidak terlalu mahal, kemudian paginya anda bisa melanjutkan perjalanan menuju pantai yang tak kalah cantiknya di Gunungkidul yang saya sebutkan di awal tulisan ini. Namun apabila anda tidak ingin repot repot mengurus segala sesuatunya, silahkan serahkan pada kami, Sargede Muda Wisata di line telepon 0274 417009/ 372550 sms 0812 296 8247 PIN BB 282EE9CE kami akan mengurus semuanya untuk anda ( kok malah iklan? he he ) 

Oh iya, informasi bagi anda yang mungkin belum tahu arah menuju ke sana, dari Yogyakarta, anda menuju arah Wonosari, sebelum masuk kota Wonosari anda bisa ambil jalur ke kiri arah Karangmojo, ikuti jalan aspal yang mulus, kemudian ambil arah Bejiharjo. Tidak sulit kan. Atau kalau masih bingung, ada kok website resminya yaitu http//dewabejo.wordpress.com atau facebook dewabejo. Oke selamat menikmati obyek wisata Goa Pindul dan sekitarnya dan selamat berpetualang.







Wednesday, April 4, 2012

Perjuangan Hidup di Satu Sore


       Pulang dari tempat kerja, sekitar jam 16.00 wib, seperti biasa, saya melewati perempatan ring road selatan kota Yogyakarta tercinta, tepatnya di perempatan jl Parangtritis Ring road selatan. Sebenarnya bukan sekali ini saja saya melihat pemandangan ini, tiap hari malah, karena memang rute tercepat saya dari rumah di daerah Bantul ke tempat kerja di Kota Yogyakarta adalah melewati jalur ini. Namun entah mengapa, hari ini saya merasa sangat trenyuh. Di salah satu sisi perempatan itu, seorang wanita dengan wajah, rambut dan pakaian yang menurut saya tidak bisa di bilang bersih, duduk bersimpuh, di depannya digelar alat musik tradisional jawa, berupa tiga buah kenong ( salah satu bagian dari gamelan Jawa ) yang di letakkan beralas bambu/ besi ( agak kurang jelas saya memperhatikan ). Sementara kedua tangannya cekatan memegang pemukul terbuat dari kayu dan di ujungnya di lilit semacam karet agar bisa menggema ketika beradu dengan kenong. Di temani dua anak lelaki yang berpenampilan tidak jauh berbeda dari si ibu ( semoga saya salah kalau menganggap mereka tidak bersekolah, karena di lihat dari usia, seharusnya mereka masih mengenyam pendidikan ). Satu anak bersiap dengan ikat kepala melilit di kepalanya dan rompi di badannya, sementara satu anak lagi duduk di samping si wanita, sedang duduk tepekur dengan entah apa kesibukannya. ( mungkin juga sedang berteduh istirahat karena bukan jadwalnya “tampil” ).
        Pada saat lampu merah menyala, pertanda kendaraan dari suatu arah harus berhenti, salah satu anak lelaki, mungkin anak si ibu atau rekan kerja si ibu akan dengan sigap segera berjalan ke tengah “arena”. Arena di sini adalah area zebra cross di depan antrian terdepan kendaraan yang sedang berhenti di bawah lampu merah. Segera si anak meletakkan satu buah kaleng bekas minuman di tengah arena, kemudian segera menari layaknya penari reog profesional mengikuti irama yang di tabuh si wanita di pinggir arena. Meliuk liuk dan tanpa canggung si anak beraksi di depan puluhan “penonton” yang tak lain adalah pengendara mobil dan sepeda motor yang sedang berhenti. Gerakan tangan dan kakinya seolah menyatu dengan irama yang di keluarkan dari kenong yang di tabuh si wanita. Sebenarnya hanya ada dua rumus irama yang di mainkan oleh si wanita, yang di mainkan dengan jeda waktu tertentu, kalau di dengarkan dengan seksama akan terasa perbedaan dan perubahan rumus iramanya, namun tetap terasa indah.  
        Segera setelah lampu merah akan segera berakhir pertanda lampu hijau tanda kendaraan boleh berjalan kembali, si anak penari akan dengan sigap mengambil kaleng yang dia letakkan tadi, kemudian segera berkeliling di antara mobil dan sepeda motor yang sedang berhenti, sambil menengadahkan kaleng yang dia bawa, meminta sekedar “uang lelah” dan sekaligus adalah penyumbang rezekinya hari itu. Satu persatu uang berpindah dari tangan pengendara yang sedang berhenti ke kaleng si anak penari, terkadang terlihat sedikit senyum mengembang di bibirnya.  
        Sepintas mungkin tidak ada yang ada istimewa dari sekelumit kejadian yang tersaji tadi, namun patut di pertanyakan, terlepas apakah mereka memperhatikan panggung politik yang sedang terjadi di luar sana, di mana nyawa, kekuasaan dan uang seolah sudah tidak ada hubungannya dengan kasih sayang dan masa depan yang indah ketika semua sudah harus di perebutkan. Nyawa sudah sebegitu tidak berharganya, dan kekuasaan dan uang adalah raja di raja yang seakan mampu mengalahkan segalanya. Pun tidak terpikirkan oleh wakil rakyat di atas sana perjuangan mereka setiap hari untuk sekedar dapat menyambung hidupnya, apalagi ketika harus membela payung organisasi yang telah membawa mereka pada tampuk kekuasaan, semua seakan terlupa. Sementara di atas sana uang triliunan rupiah seakan tidak berharga, berbanding terbalik dengan yang sedang ketiga orang ini perjuangkan, di mana uang seribu rupiah adalah harta yang tak ternilai harganya untuk menyambung hidup mereka yang belum pasti hari ini maupun keesokan harinya. Entah apakah isi UUD 1945 pasal 34 yang selalu saya hafalkan ketika saya masih bersekolah dulu masih relevan dengan kondisi sekarang, di mana Fakir miskin dan anak anak telantar di pelihara oleh negara. Semoga semua fikiran negatif saya salah adanya, semoga yang sedang mengurus negara sedang benar benar memikirkan solusi jitu demi kemajuan dan kebaikan negara Indonesia tercinta ini di masa depan. Semoga.

Wednesday, March 21, 2012

TOMCAT oh TOMCAT

        Kalau kita mendengar kata Tomcat atau googling di internet dengan keyword Tomcat, pasti pertama yang ada di pikiran kita dan yang muncul di layar internet adalah pesawat tempur F-14, itu sebelum ada kabar heboh belakangan ini. Tapi kalau sekarang kita dengar kata Tomcat, bayangan kita pasti akan langsung terbang ke serangga berkepala hitam, dengan dada dan perut berwarna oranye, yang saat ini sedang mengusik ketenangan beberapa wilayah di Surabaya. Serangga yang masuk dalam genus Paederus, spesies Paederus Fiscipes ini suka sekali hidup di tempat yang lembab atau dipersawahan, pemangsa wereng, yang sebetulnya menguntungkan petani untuk mengendalikan hama wereng dan tertarik pada sinar lampu di malam hari.

        Akan tetapi sisi positif Tomcat ini akan segera tertutup oleh sisi negatifnya yang menyebabkan dermatitis yaitu kulit seperti melepuh, terasa gatal dan mengeluarkan cairan. Dermatitis di sebabkan oleh racun paederin di bantu bakteri yang di hasilkan oleh serangga Paederus ini apabila dia merasa terancam bahaya atau misalnya terpencet. Jadi misalnya kebetulan serangga ini menempel di kulit kita, jangan buru buru memencetnya atau membunuhnya langsung di atas kulit kita. Cukup dengan meniupnya atau di usir secara hati hati dengan benda ( kertas misalnya ).

      Namun apabila kita sudah terlanjur terkena cairan dari serangga ini jangan pula langsung panik, segera basuh dengan air mengalir dan sabun untuk menetralisir racun yang ada. Tindakan selanjutnya bisa memakai salep Hydrocortisone 1 persen, salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau dengan salep Acyclovir 5 persen.

     Yang lebih berbahaya adalah kalau sampai terjadi infeksi sekunder. Yang di sebabkan karena kita menggaruk bagian yang memerah karena terasa gatal, karena di khawatirkan kuman akan masuk ke luka, Jadi di himbau pada korban untuk tidak menggaruk bagian yang memerah walaupun terasa gatal.
Langkah pencegahan yang bisa kita lakukan antara lain menutup jendela dan pintu sebelum menyalakan lampu pada sore hari, dan lebih baik lagi memasang kasa agar serangga tidak bisa masuk. Namun apabila serangga ini sudah terlanjur di temukan di sekitar atau di dalam rumah kita lebih baik segera basmi dengan obat serangga.  
*di ambil dari beberapa sumber

Sunday, March 18, 2012

Sinetron oh Sinetron


Minggu malam Senin tgl 18 Maret 2012, di RCTI sekitar jam 19.30 saya sepintas melihat sinetron yang agak lucu tapi menggemaskan. Bukan dalam hal jalan cerita sehingga sinetron itu saya anggap lucu, tapi kebetulan pas saya melihat, kira kira jalan ceritanya seperti ini:
Setting adalah di sebuah ruang operasi dengan 1 orang dokter laki laki, 1 asisten dokter atau perawat saya tidak tahu, dan kalau tidak salah 2 orng lainnya, entah dokter, entah asisten dokter, entah perawat, dan 1 orang pasien yang di perankan ( kalau tidak salah ) samuel zylgwyn ( maaf kalau salah eja ). Ada beberapa hal yang menggelikan di sini saya perhatikan :
  1. Baju pasien, pasien sudah memakai baju pasien bersih, hanya terkena noda darah pada saat pasien muntah, pada saat dokter akan menyuntiknya, padahal dari scene yang lain sepertinya di ceritakan kalau pasien baru saja mengalami trauma.
  2. Baju dokter dan petugas medis yang lain, di sini dokter memakai kemeja di lengkapi dengan jas putih khas dokter, padahal posisi di ruang perawatan, yang di scene yang lain di ceritakan kalau pasien baru saja melewati masa kritis.
  3. Pasien TIDAK dalam posisi di pasang selang infus maupun selang oksigen seperti biasa kita lihat di rumah sakit pada pasien yang dalam kondisi kritis.
  4. Sesaat setelah beberapa pemeran ( salah satunya di perankan aktris senior Nani Wijaya ) dan 2 orang artis lainnya bertengkar di luar kamar perawatan, pasien di dalam kamar sudah bisa berjalan keluar tanpa selang infus dan selang oksigen juga, karena mendengar keributan di luar kamar, padahal sesaat sebelumnya Pak Dokter baru saja mengatakan kalau si pasien baru saja melewati masa kritis.
  5. Nani Wijaya pada adegan ini berlari dari suatu arah dan langsung bermaksud membuka pintu kamar perawatan di mana pasien sedang di rawat, beruntung beliau tidak jadi masuk karena melihat dua pemeran lain yang sedang berbincang khawatir di luar kamar perawatan, dan terjadilah dialog di antara mereka, padahal di dalam kamar petugas medis sedang melakukan perawatan, hal ini terlihat karena yang sudah keluar baru pak dokternya saja.
  6. Terlihat sekali adegan pada saat petugas medis melakukan penanganan terhadap pasien, mereka sangat gugup, apalagi pada saat pasien muntah darah. Bukankah seharusnya mereka melakukannya dengan tenang karena pasti mereka menghadapi hal seperti itu setiap hari atau dalam istilah lain memang pekerjaan mereka adalah yang berhubungan dengan segala macam penyakit yang di derita pasien.
Itulah beberapa hal yang saya perhatikan dari sekilas melihat sinetron tadi, kebetulan judulnya saya tidak memperhatikan. Menurut saya alangkah lebih baiknya kalau hal hal detil seperti itu lebih di perhatikan, walaupun itu cerita yang mungkin di tayangkan setiap hari, sehingga mereka harus kejar tayang. Semoga sinetron kita lebih baik dari yang sudah ada sekarang.  


Wednesday, March 14, 2012

Kenaikan Harga BBM


      Isu kenaikan harga bbm yang mungkin akan terealisasi mulai bulan April 2012 sudah sangat santer terdengar. Lagi lagi yang sangat resah adalah rakyat kecil, kenapa? Karena secara tidak langsung maupun langsung kenaikan harga bbm ini akan sangat mempengaruhi biaya produksi yang di keluarkan oleh pengusaha, dan tentu saja juga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.  

      Kenaikan harga bbm ini mungkin tidak terlalu berpengaruh bagi karyawan ( swasta maupun negeri ) yang pendapatannya di naikkan oleh atasan mereka, yang bagi pengusaha swasta ini berarti menaikkan biaya produksi, sedangkan bagi instansi negeri, ini berarti menaikkan anggaran belanja pegawai. Namun bagi rakyat dengan pendapatan yang tidak menentu tiap harinya, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan mereka, rakyat yang sebelumnya sudah harus ( terpaksa ) berhemat dan ( terpaksa ) bijaksana dalam membelanjakan sedikit pendapatan mereka, harus rela lebih mengencangkan ikat pinggang agar hajat hidupnya tidak bertambah susah, walaupun pasti tidak akan lebih gampang.

      Menurut salah satu akun twitter yang saya ( @budi_sargede ) ikuti, @ipphoright, menanggapi kenaikan harga bbm yang suatu saat pasti harus di lakukan, mengingat harga minyak dunia semakin hari juga semakin tinggi, untuk mensiasati hal ini, maka kita perlu menambah pendapatan bukan pendapat, karena kalau memang terlanjur harga bbm di naikkan kita mau apa lagi?, tapi dengan menambah pendapatan tentu saja akan membuat beban hidup kita akan lebih ringan. Walaupun secara rasional pasti ya itu tadi, biaya produksi yang tidak sama dengan sebelum harga bbm di naikkan, karena itu marilah kita bijak dalam menanggapi perubahan perubahan yang harus terjadi dalam kehidupan kita. Boleh setuju, boleh juga tidak.


Monday, March 12, 2012

Sumpah Pocong VS Hantu gantung di Monas

Akhir akhir ini media massa di buat heboh oleh salah satunya adalah berita tentang Nazaruddin yang menantang Anas Urbaningrum untuk ber Sumpah Pocong untuk membuktikan kebenaran ucapannya.

Sedangkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan siap di gantung di Monas apabila ia sampai terlibat korupsi proyek Hambalang.

Seperti kata pepatah "Dalamnya laut bisa di ukur, dalamnya hati siapa tahu", barangkali seperti itulah sikap saya yang awam ini karena memang semua tinggal diri mereka sendiri ( dan tentu saja Tuhan ) yang tahu akan kebenaran segala ucapan yang mereka ungkapkan.

Yang pasti, apabila ucapan mereka tidak terbukti benar maka akan banyak hantu bergentayangan di sekitar Monas. Hantu siapakah itu? kita tunggu saja berita selanjutnya.