Terkadang kita seperti
mengalami dejavu, di mana kita bertemu dengan atau mengalami
satu keadaan di mana kita merasa seperti pernah mengalami sebelumnya,
tapi yang saya tulis di sini bukan dejavu ( yang memang kadang
kadang terasa mampir di pikiran ), tapi adalah tentang bagaimana satu
kejadian atau hal yang kita bayangkan pada hari ini kemudian pada
hari hari berikutnya menjadi satu kenyataan.
Teman bermain saya di
kampung ketika masih kecil, sebut saja namanya Mas Tri ( kemarin baru
saja telpon, saya kasih kabar kalau mungkin saja saya mau ke Cirebon,
eh dianya malah ke Bojonegoro karena satu pekerjaan ), dia jauh jauh
merantau ke Kota Tangerang Alhamdulillah mendapat jodoh gadis asal
Cirebon. Kemudian Teman satu kelas saya waktu SMA, sebut saja namanya
Mbak Wiwik ( nah ini dia tumpuan saya nanti kalau satu saat ke
Cirebon, he he ) karena jasa Mark Zukerberg lewat facebook nya, kami
ketemu setelah 17 tahun, waks sudah tua benar ternyata kami, dan
..... dia tinggal di Cirebon. Lewat obrolan obrolan kami,
terpampanglah satu dua cerita mengenai Nasi Jamblang dan Empal
Gentong, Nah ini dia!!!, tadinya yang ada dalam pikiran saya tentang
si empal gentong ini adalah selalu tentang dendeng daging, makanya
karena penasaran saya ingin sekali di kirimin barang setengah kilo
empal gentong, tapi ternyata oh ternyata setelah berdebat tentang
bagaimana mereka harus mengirim makanan tersebut yang saya kira
mudah, baru tahu saya ternyata ini adalah sejenis masakan berkuah,
nah loh, baru ngeh saya. Jadi batal deh menikmati sedapnya si empal
gentong ini.
Tapi, satu hari di
tanggal 12 June 2012, di pesta pernikahan teman kantor saya ( Halo
Mas Hendi, he he ), yang di adakan di satu gedung di dekat Pabrik
Gula Madukismo, setelah melewati satu persatu gubug makanan yang di
sediakan yang punya hajat , jedarrrr ...... terlihatlah oleh saya
satu masakan dengan judul Empal Gentong, Oh my God, rasanya
bagai ketiban durian, tapi tetap lebih enak ke gratisan Empal
Gentong, ha ha ha. Maka tanpa pikir panjang lagi langsung saya ambil
seporsi Empal Gentong, sesendok dua sendok, mmmmmm rasanya memang
mantab!!!. Tapi tetep satu saat harus ke Cirebon buat menikmati si
empal gentong yang asli sana, semoga di beri rizki, Amin.
Gubug Empal Gentong itu |
Nasib mujur ternyata
masih menghampiri saya, satu hari lagi enak enaknya nge tweet pakai
akun @budi_sargede tentang empal gentong, yang punya akun empal
gentong muncul @empalgentongCRB ( he he he, halo mbak/ mas admin )
what a lucky I am.
Nah bagi anda yang
penasaran dengan si empal gentong ini, saya sertakan juga resep
masaknya yang terus terang saya ambil ( copy paste ) dari
http://food.detik.com/read/2012/06/02/120158/1931040/360/resep-daging-empal-gentong
tapi mungkin tidak se
original yang ada di Cirebon, kan namanya empal gentong, kemungkinan
pakai gentong juga kan? He he, silahkan di simak
Bahan:
500 g daging sapi sandung
lamur
500 g jeron sapi (babat,
paru, usus)
2 sdm minyak sayur
1 batang serai, memarkan
1 lembar daun salam
3 butir cengkih
500 ml santan segar
Haluskan:
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
1/2 sdt merica butiran
2 cm kunyit
1/2 cm jahe
2 sdt garam
Pelengkap:
Cabai merah bubuk
Daun kucai, iris kasar
Bawang merah goreng
Cara membuat:
Rebus daging sapi dan
jeroan secara terpisah hingga empuk. Tiriskan, potong-potong daging
sapi dan jeron kecil dan tipis. Sisihkan kaldu daging.
Tumis bumbu halus hingga
wangi.
Tambahkan serai, daun
salam, cengkih, aduk rata hingga wangi.
Angkat, taruh di panci,
beri kaldu daging sapi dan santan, didihkan.
Masukkan potongan daging
dan jeroan. Masak dengan api kecil hingga mendidih dan meresap.
Angkat. Sajikan panas
dengan Pelengkapnya.
Untuk 6 orang
selamat mencoba dan
merasakan nikmatnya empal gentong.
No comments:
Post a Comment