Cerita ini saya copy paste dari grub bbm yang masuk ke telepon genggam saya pagi ini, tidak bermaksud apa apa, sekedar sebagai bahan renungan agar kita senantiasa selalu bisa mengambil satu hikmah dari satu dua peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
Di sebuah gerbong kereta api yang penuh, seorang pemuda berusia kira kira 24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela. Ia begitu takjub melihat pemandangan sekitarnya. Dengan girang, ia berteriak dan berkata kepada ayahnya
"Ayah, coba lihat, pohon pohon itu, mereka berjalan menyusul kita".
Sang ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagia mendengar celoteh putranya itu.
Syahdan, di samping pemuda itu ada sepasang suami istri yang mengamati tingkah pemuda yang kekanak kanakan itu. Mereka berdua merasa sangat risih. Kereta terus berlalu, tidak lama pemuda itu kembali berteriak
"Ayah, lihat itu, itu awan kan?, lihat, mereka ikut berjalan bersama kita juga".
Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.
Dua orang suami istri di samping pemuda itu tidak mampu menahan diri, akhirnya mereka berkata kepada ayah pemuda itu
"Kenapa anda tidak membawa anak anda ini ke dokter jiwa?"
Sejenak, ayah pemuda itu terdiam, lalu ia menjawab
"Kami baru saja kembali dari rumah sakit, anakku ini menderita kebutaan sejak lahir, kemarin dulu ia baru di operasi, dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan mata kepalanya".
Hening ..........................
Pasangan suami istri itu terdiam seribu bahasa.
Di sebuah gerbong kereta api yang penuh, seorang pemuda berusia kira kira 24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela. Ia begitu takjub melihat pemandangan sekitarnya. Dengan girang, ia berteriak dan berkata kepada ayahnya
"Ayah, coba lihat, pohon pohon itu, mereka berjalan menyusul kita".
Sang ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagia mendengar celoteh putranya itu.
Syahdan, di samping pemuda itu ada sepasang suami istri yang mengamati tingkah pemuda yang kekanak kanakan itu. Mereka berdua merasa sangat risih. Kereta terus berlalu, tidak lama pemuda itu kembali berteriak
"Ayah, lihat itu, itu awan kan?, lihat, mereka ikut berjalan bersama kita juga".
Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.
Dua orang suami istri di samping pemuda itu tidak mampu menahan diri, akhirnya mereka berkata kepada ayah pemuda itu
"Kenapa anda tidak membawa anak anda ini ke dokter jiwa?"
Sejenak, ayah pemuda itu terdiam, lalu ia menjawab
"Kami baru saja kembali dari rumah sakit, anakku ini menderita kebutaan sejak lahir, kemarin dulu ia baru di operasi, dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan mata kepalanya".
Hening ..........................
Pasangan suami istri itu terdiam seribu bahasa.
No comments:
Post a Comment