Sunday, October 14, 2012

Empal Gentong


     Terkadang kita seperti mengalami dejavu, di mana kita bertemu dengan atau mengalami satu keadaan di mana kita merasa seperti pernah mengalami sebelumnya, tapi yang saya tulis di sini bukan dejavu ( yang memang kadang kadang terasa mampir di pikiran ), tapi adalah tentang bagaimana satu kejadian atau hal yang kita bayangkan pada hari ini kemudian pada hari hari berikutnya menjadi satu kenyataan.

     Teman bermain saya di kampung ketika masih kecil, sebut saja namanya Mas Tri ( kemarin baru saja telpon, saya kasih kabar kalau mungkin saja saya mau ke Cirebon, eh dianya malah ke Bojonegoro karena satu pekerjaan ), dia jauh jauh merantau ke Kota Tangerang Alhamdulillah mendapat jodoh gadis asal Cirebon. Kemudian Teman satu kelas saya waktu SMA, sebut saja namanya Mbak Wiwik ( nah ini dia tumpuan saya nanti kalau satu saat ke Cirebon, he he ) karena jasa Mark Zukerberg lewat facebook nya, kami ketemu setelah 17 tahun, waks sudah tua benar ternyata kami, dan ..... dia tinggal di Cirebon. Lewat obrolan obrolan kami, terpampanglah satu dua cerita mengenai Nasi Jamblang dan Empal Gentong, Nah ini dia!!!, tadinya yang ada dalam pikiran saya tentang si empal gentong ini adalah selalu tentang dendeng daging, makanya karena penasaran saya ingin sekali di kirimin barang setengah kilo empal gentong, tapi ternyata oh ternyata setelah berdebat tentang bagaimana mereka harus mengirim makanan tersebut yang saya kira mudah, baru tahu saya ternyata ini adalah sejenis masakan berkuah, nah loh, baru ngeh saya. Jadi batal deh menikmati sedapnya si empal gentong ini.

     Tapi, satu hari di tanggal 12 June 2012, di pesta pernikahan teman kantor saya ( Halo Mas Hendi, he he ), yang di adakan di satu gedung di dekat Pabrik Gula Madukismo, setelah melewati satu persatu gubug makanan yang di sediakan yang punya hajat , jedarrrr ...... terlihatlah oleh saya satu masakan dengan judul Empal Gentong, Oh my God, rasanya bagai ketiban durian, tapi tetap lebih enak ke gratisan Empal Gentong, ha ha ha. Maka tanpa pikir panjang lagi langsung saya ambil seporsi Empal Gentong, sesendok dua sendok, mmmmmm rasanya memang mantab!!!. Tapi tetep satu saat harus ke Cirebon buat menikmati si empal gentong yang asli sana, semoga di beri rizki, Amin.

Gubug Empal Gentong itu

     Nasib mujur ternyata masih menghampiri saya, satu hari lagi enak enaknya nge tweet pakai akun @budi_sargede tentang empal gentong, yang punya akun empal gentong muncul @empalgentongCRB ( he he he, halo mbak/ mas admin ) what a lucky I am.

     Nah bagi anda yang penasaran dengan si empal gentong ini, saya sertakan juga resep masaknya yang terus terang saya ambil ( copy paste ) dari http://food.detik.com/read/2012/06/02/120158/1931040/360/resep-daging-empal-gentong
tapi mungkin tidak se original yang ada di Cirebon, kan namanya empal gentong, kemungkinan pakai gentong juga kan? He he, silahkan di simak

Bahan:
500 g daging sapi sandung lamur
500 g jeron sapi (babat, paru, usus)
2 sdm minyak sayur
1 batang serai, memarkan
1 lembar daun salam
3 butir cengkih
500 ml santan segar
Haluskan:
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
1/2 sdt merica butiran
2 cm kunyit
1/2 cm jahe
2 sdt garam
Pelengkap:
Cabai merah bubuk
Daun kucai, iris kasar
Bawang merah goreng

Cara membuat:

Rebus daging sapi dan jeroan secara terpisah hingga empuk. Tiriskan, potong-potong daging sapi dan jeron kecil dan tipis. Sisihkan kaldu daging.
Tumis bumbu halus hingga wangi.
Tambahkan serai, daun salam, cengkih, aduk rata hingga wangi.
Angkat, taruh di panci, beri kaldu daging sapi dan santan, didihkan.
Masukkan potongan daging dan jeroan. Masak dengan api kecil hingga mendidih dan meresap.
Angkat. Sajikan panas dengan Pelengkapnya.

Untuk 6 orang

selamat mencoba dan merasakan nikmatnya empal gentong.

No comments: